Kamis, 10 Februari 2011

PKPU dan Warna Biru


Warna ternyata bukan hanya sebuah pembeda. Warna dalam sejumlah literatur disebutkan ternyata juga memiliki sejumlah makna. Dan secara umum, walau tersedia banyak warna di alam ini, seorang manusia ternyata memiliki kecenderungan pada warna tertentu. Kecenderungan ini bersifat alamiah dan tanpa ada rekayasa. Artinya secara natural seseorang akan lebih menyukai sebuah warna dibanding warna lain. Jarang ada manusia yang suka semua warna. Kesukaan ini secara implementasi akan terasa saat orang tadi memilih sejumlah barang atau material tertentu yang memiliki corak atau warna tertentu. Pemilihan atau kecenderungan ini selain terjadi secara alamiah bisa saja terpengaruh faktor lingkungan serta budaya masing-masing di sebuah tempat tertentu.

Dalam kesempatan ini, kita akan membicarakan salah satu warna yang ada, yakni warna biru. Warna biru adalah salah satu warna yang sering kita jumpai. Warna ini adalah jenis warna antara sian dan nila. Dan biru juga merupakan salah satu dari tiga warna primer additif selain merah dan hijau. Warna biru sehari-hari bisa kita saksikan saat melihat warna langit, terutama jika tak ada awan atau mendung. Warna biru juga bisa kita lihat saat kita melihat laut. Biru yang kita lihat di langit, sesungguhnya adalah pantulan warna langit yang seakan memenuhi lengkung bumi dan bentang kosong hingga ke batas langit. Bila kita cermati, warna biru yang tampak di langit menurut sejumlah keterangan mengatakan bahwa warna tersebut berasal dari kehidupan plankton di bawah laut yang kemudian terpantulkan sinar matahari sehingga cahayanya memenuhi ruang-ruang yang ada di bumi.

Makna biru dalam sejumlah literatur yang ada cenderung bermuatan positif. Warna ini dianggap sebagai warna yang memiliki makna ketenangan dan kepercayaan, memberikan kesan komunikasi, kebijakan, perlindungan, inspirasi, spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, kreativitas, cinta, kedamaian, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan, harmoni, dan kasih sayang. Warna ini memberi kesan tenang dan menekankan keinginan. Biru juga menyiratkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden. Selain itu biru diidentikan dengan sifat tantangan. Dalam kaitannya dengan perasaan, warna biru juga melambangkan perasaan yang dalam. Warna ini mempunyai karakter tentang konsentrasi, ketenangan, bekerjasama, dapat menerima segala masukan, perasa, cerdas dan bersatu. Selain itu warna biru juga memberikan pengaruh lemah lembut, bijaksana, cepat puas, pangasih dan penyayang, tidak mudah tersinggung dan banyak kawan. Warna biru juga dianggap warna yang dapat memberikan inspirasi.

Dalam perkembangannya, warna biru juga bahkan dianggap melambangkan sesuatu yang agung, serius serta penting. Sejumlah kenyataan misalnya bisa kita jumpai pada padanan kata “darah biru”, yang melambangkan pada garis keturunan ningrat (raja/penguasa) di sebuah tempat. Kita juga bisa melihat padanan yang lainnya seperti pada kata “cetak biru” (blue print), sesuatu yang amat penting yang mendasari sebuah proses baik dalam konteks pembangunan fisik maupun pada sejumlah pembangunan dan pengembangan non fisik. Dari pengertian makna tadi, banyak pihak kemudian menggunakan warna biru ini untuk sejumlah aplikasi seperti untuk situs web, kemasan produk atau kartu identitas perusahaan dan untuk hal-hal penting lainnya. Dalam penggunaan warna biru  di bidang design grafis, khususnya web design, kita bisa melihat bahwa warna biru ini cukup banyak digunakan daripada warna lainnya, karena warna biru dipercaya dapat mengeluarkan zat-zat menyenangkan dalam tubuh kita sehingga pengunjung yang mengunjungi web kita bisa menikmatinya. Perhatikan pula berapa banyak bank dan institusi keuangan yang menggunakan warna biru sebagai latar belakang dalam iklannya maupun logo. Biru juga memberikan ketenangan dan pilihan paling tepat untuk area yang membutuhkan konsentrasi atau suasana meditasi. Untuk alasan ini sekarang banyak rumah sakit, pada tembok kamar operasi menggunakan warna biru.

Dalam kaitannya dengan asosiasi terhadap benda atau material lainnya, warna biru selain identik dengan warna langit dan laut, ternyata juga mengarah pada sesuatu yang terhubung dengan air dan sesuatu yang bersifat dingin. Warna biru yang mengarah ke air juga mengingatkan kita akan suasana berlibur yang santai. Karena itulah biru adalah warna yang paling sering digunakan untuk hal-hal yang memerlukan ketenangan, dan waktu-waktu dimana kita menginginkan untuk berhenti dan beristirahat. Biru juga dianggap melambangkan kepercayaan, kebijaksanaan dan kematangan berpikir dalam mengambil keputusan. Dalam perkembangan terkini, bahkan warna biru juga, khususnya biru muda yang keabu-abuan kerap dipakai untuk hal-hal yang melibatkan teknologi tinggi, seperti benda-benda digital dan barang elektronik serta logo perusahaan berteknologi tinggi. Biru sering juga kita asosiasikan dengan bluejeans, pakaian yang memberi kesan ‘gaul’ dan trendy; sekalipun yang menggunakan bluejeans sudah tua dan berumur, tetap saja ia akan kelihatan trendy.

Di dalam penggunaan praktis di kehidupan sehari-hari menunjukan bahwa penggunaan warna biru bisa membantu sejumlah hal-hal positif untuk tumbuh. Misalnya pada tembok kelas, menurut sejumlah peneliti, tembok kelas yang di cat dengan warna biru memiliki kecenderungan meningkatkan prestasi siswa. Dalam kaitannya dengan dunia tulis menulis juga, penulisan dengan tinta biru lebih mudah diingat oleh otak daripada dengan warna lain. Dari sejumlah penelitian juga terungkap bahwa warna biru ternyata berhubungan dengan aspek-aspek positif untuk menumbuhkan semangat dan gairah untuk lebih meningkatkan produktifitas. Dalam hal wawancara kerja, malah ditemukan sejumlah kenyataan bahwa penggunaan warna biru pada pakaian (atau asesoris yang digunakan) saat wawancara kerja, menunjukkan adanya anggapan bahwa mereka yang diwawancarai punya loyalitas pada pekerjaannya kelak manakala ia diterima.

Psikologi Warna Biru
Biru secara psikologi bisa bermakna positif dan negatif. Bila biru bermakna positif maka warna ini akan dianggap bermakna tenang-menyejukkan. Biru juga dianggap melambangkan kebenaran, kontemplatif, damai, Intelegensi tinggi dan meditative. Sedangkan bila biru berada dalam maknanya yang negatif, maka warna ini akan melambangkan emosional dan egosentris. Penyuka warna biru kadang kelihatan lembut. Saat yang sama ia juga bisa terlihat kaku dan bahkan tertutup. Mereka seringkali amat dikuasai oleh emosinya. Penyuka warna biru juga adalah orang yang gampang terharu hanya untuk urusan yang kelihatannya sepele buat kebanyakan orang. Mereka gampang menangis dan gembira untuk hal yang menyentuh perasaannya. Walau begitu, penyuka warna biru jarang tersinggung.

Mereka yang suka dengan warna biru sebetulnya adalah orang yang penyabar, tidak pendendam meskipun hatinya sering luka atau dilukai. Ia melihat dunia ini sebagai satu wilayah yang romantis sekaligus mengandung banyak ranjau yang bisa membahayakan suasana hatinya. Ada kalanya ia tersungkur dan mundur, tapi penyuka warna biru biasanya tabah dan mencoba untuk bangkit dan berusaha mencapai apa yang diinginkan. Bedanya dengan warna lain, ia tidak menggebu-gebu. Ia selalu tenang, sopan, tidak terlalu mencolok dalam bersikap, tidak ekstrim dan menghindari kalimat yang sinis, tajam atau kasar. Ia ingin berdamai dengan dunia, dengan alam semesta dan seluruh mahluk yang ada di bumi. Ini jangkauan yang jauhnya, sedangkan jangkauan kecilnya, ia ingin ramah dengan siapa saja dan ingin juga mendapatkan keramahan yang serupa.

Yang menjadi keunggulannya, penyuka warna biru selalu berusaha rapi tapi tidak genit. Ia selalu berusaha tampil sebaik-baiknya, tapi tidak sok. Ia selalu ingin lebih baik dari orang lain tanpa harus menganggap orang lain sebagai saingan yang harus disingkirkan. Ada kalanya penyuka warna biru nampak loyo dan selalu hal ini berkaitan dengan emosi jiwanya. Ia memang tidak bisa menerima situasi yang dirasakan atau yang orang lain rasakan kalau hal itu dianggapnya tidak adil. Mereka yang menyukai warna biru yang gelap cenderung lebih suka menarik diri dan lebih gampang tersentuh perasaannya. Sebaliknya mereka yang menyukai warna biru yang cenderung lebih terang lebih periang dan bisa menerima segala sesuatu dengan lebih positif. Yang menyuka warna biru mencolok atau biru benhur, termasuk bukan dalam golongan penyuka warna biru kebanyakan. Ia amat ekstrovert, terbuka dengan emosinya. Dan emosinya itu gampang membara. Ia memang beda dengan penyuka warna biru yang lain.

Di luar pengertian yang rasional tadi, ternyata dalam khasanah dunia fengsui yang ada dalam persfektif budaya Cina. Warna biru juga ternyata lebih banyak bermakna positifnya. Boleh percaya boleh tidak. Menurut logika fengsui ini, warna biru secara umum mengandung arti damai dan menyejukkan. Biru juga terkait dengan spiritualitas, kontemplasi, misteri, dan kesabaran. Asosiasi positifnya, rasa percaya dan stabilitas.Warna biru  menurut fengsui juga membawa sifat negatifnya seperti, curiga dan melankolis. Selain itu warna biru mampu memberi kesan luas pada ruangan. Dari ini warna biru cocok dipergunakan sebagai warna pada ruang meditasi, ruang tidur, dan ruang terapi.

PKPU dan Logo Biru
Dalam memilih warna logo, alhamdulillah PKPU memiliki ketepatan dengan makna yang ingin dilekatkan. Warna biru logo PKPU adalah warna biru yang cukup mengandung nilai positif yang cukup banyak. Bukan biru terlalu tua dan bukan pula biru yang terlalu muda. Dalam kaitannya dengan warna biru ini, lembaga PKPU berharap bisa sesuai dengan nilai-nilai positif yang secara kebetulan dikandung oleh warna biru. Nilai-nilai positif ini sendiri selain dipengaruhi keimanan dan keislaman sebagai bagian dari spirit lembaga, organisasi ini juga berharap nilai-nilai budaya organisasi yang dimiliki PKPU yakni jujur, tanggungjawab, kerjasama, cepat dan peduli mampu terimplementasi dalam seluruh dinamika lembaga.

PKPU juga berkeinginan lembaga ini maju dan terus berkembang selaras dengan makna warna biru yang dikandung dalam logo lembaga. Di mana terkait dengan ketenangan dan kepercayaan. Bahwa lembaga PKPU ingin seluruh stekholders yang ada berada dalam ketenangan serta iklim kepercayaan yang tumbuh baik, baik diantara internal PKPU maupun dengan pihak eksternal. Saat yang sama PKPU juga berkeinginan lembaga ini mam[u tumbuh dengan dinamis, penuh kreativitas, rasa cinta dari seluruh SDM yang ada, diliputi kedamaian, penuh loyalitas, memiliki kepandaian serta tumbuh dari kekuatan idealisme dan keyakinan yang dalam. Organisasi ini juga berharap dalam pertumbuhan lembaganya, PKPU mampu menjadi inspirasi untuk umat dan bangsa. Selain itu, seiring makna warna biru juga, PKPU ke depan harus mampu tumbuh dengan tetap menjaga kelembutan dan sensitifitasnya dengan baik. Saat yang sama pula harus tetap bijaksana dan penuh rasa kasih sayang yang tulus dalam membantu memandirikan umat dan bangsa sehingga kehadiran PKPU mampu menjadi penerang bagi kegelapan yang terjadi pada kalangan dhuafa yang membutuhkan.

Logo bagi sebuah lembaga adalah cerminan keseluruhan lembaga. Logo juga pada dasarnya adalah simbolisasi dari visi, misi, cita-cita atau tujuan sebuah lembaga. Sesederhana apapun, logo berusaha diciptakan dengan tujuan sebagai puncak sebuah bahasa komunikasi, baik visual maupun sebuah bahasa makna. Selain apa yang tercermin dalam warna biru yang ada dalam logo PKPU.  Dalam kaitannya dengan logo ini, yang terdiri dari huruf  P, K, P dan U, yang sengaja dibuat dengan kesan sayap (wing) yang menunjukan sebuah dinamika ke depan. Tulisan PKPU juga tampak kompak dan serasi. Dalam tulisan yang kemudian menjadi logo lembaga PKPU ini, tampak elemen sayap dalam menjadi logotype ini merepresentasikan adanya sebuah makna kecepatan. Makna ini tiada lain merujuk pada kecepatan layanan PKPU. Logotype PKPU sendiri terdiri dari huruf-huruf yang solid dengan efek gerak dalam huruf “P” maupun “K” menggambarkan dinamisme dalam tubuh internal lembaga PKPU. Dengan logo yang simpel dan terkesan dinamis ini, PKPU ingin menampilkan citra sebuah lembaga yang mampu mengelola dana filantropi masyarakat dengan “Lebih Cepat dan Lebih Terarah”. Dengan  sejumlah program yang ada seperti program pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan pendidikan, CBDRM, layanan kesehatan, beasiswa, dan kegiatan pembangunan kemandirian umat lainnya, PKPU ingin semakin meningkatkan peransertanya dalam membangun kemandirian serta dalam menebar kepedulian untuk kepentingan umat dan bangsa.

Selain itu Logotype dengan menggunakan huruf kecil (lower case) menggambarkan kerendahan hati, keramahan & kehangatan dari setiap individu yang ada di PKPU. Selanjutnya, logotype juga ditampilkan miring ke arah kanan digambarkan untuk membangun kesan bergerak ke arah depan. Adapun Tulisan Lembaga Kemanusiaan Nasional menjelaskan bidang layanan PKPU, yakni Lembaga Kemanusiaan Nasional. Secara keseluruhan, corporate logo PKPU ini berupaya mengkomunikasikan pesan kecepatan layanan, institusi yang kokoh & dinamis serta di dukung oleh individu-individu yang rendah hati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar